Direktur Utama VIVA Erick Tohir menjelaskan, kekuatan dari VIVA Sky
ini adalah pada tayangan Piala Dunia 2014, dan diharapkan mampu meraup
300.000 pelanggan pada semester I-2014. Jumlah tersebut akan naik
menjadi 1 juta pelanggan jika VIVA Sky mampu mengakuisisi pelanggan dari
televisi berbayar lain dan menayangkan acara yang tidak disiarkan oleh
televisi lain.
Selain konten berupa Piala Dunia yang menjadi tayangan unggulan, VIVA Sky akan menggaet perusahaan global untuk mengisi tayangannya. "Kalau soal membuka partner global ada News Corp, yang punya saham 6 persen di VIVA. Kita terbuka bekerja sama dengan mereka," katanya, Rabu (5/6/2013).
Untuk keperluan itu, perseroan menganggarkan dana sebesar sekitar 40 juta dollar AS. Dari dana itu, sebesar 30 juta dollar AS di antaranya untuk keperluan belanja modal.
Dana tersebut diperoleh dari fasilitas pinjaman Deutsche Bank beberapa waktu lalu sebesar 80 juta dollar AS. Dana sebesar itu dinilai cukup untuk mengembangkan bisnis media Grup Bakrie.
Dalam kesempatan itu, Erick Tohir juga menjelaskan bahwa penjualan VIVA ke MNC kemungkinannya sangat kecil. Hal ini karena bisnis media yang dijalankan berkinerja baik.
Selain konten berupa Piala Dunia yang menjadi tayangan unggulan, VIVA Sky akan menggaet perusahaan global untuk mengisi tayangannya. "Kalau soal membuka partner global ada News Corp, yang punya saham 6 persen di VIVA. Kita terbuka bekerja sama dengan mereka," katanya, Rabu (5/6/2013).
Untuk keperluan itu, perseroan menganggarkan dana sebesar sekitar 40 juta dollar AS. Dari dana itu, sebesar 30 juta dollar AS di antaranya untuk keperluan belanja modal.
Dana tersebut diperoleh dari fasilitas pinjaman Deutsche Bank beberapa waktu lalu sebesar 80 juta dollar AS. Dana sebesar itu dinilai cukup untuk mengembangkan bisnis media Grup Bakrie.
Dalam kesempatan itu, Erick Tohir juga menjelaskan bahwa penjualan VIVA ke MNC kemungkinannya sangat kecil. Hal ini karena bisnis media yang dijalankan berkinerja baik.
0 komentar:
Posting Komentar